Perbup Tak Ditegakkan, Anak Sekolah Cemas Menyusuri Jalur Truk Tambang Setiap Pagi di Moncongloe Maros

Moncongloe Jadi Jalur Maut: Perbup Diabaikan, Bupati Diam

Newskata.com, Maros – Aktivitas truk tambang pengangkut material tanah di wilayah Kecamatan Moncongloe kembali menjadi sorotan. Warga mengeluhkan keberadaan truk-truk besar yang melintas saat jam sibuk pagi hari, kerap tanpa terpal penutup, serta dikemudikan secara ugal-ugalan.

Setiap pagi, warga dihadapkan pada pemandangan deretan truk yang melaju bersamaan, tepat saat anak-anak berangkat ke sekolah dan warga menuju tempat kerja.

“Kadang tiga sampai lima truk lewat bersamaan. Mereka seperti penguasa jalan,” keluh Azizul, salah satu warga setempat, Jumat (25/7/2025).

Debu tebal yang ditimbulkan truk tanpa penutup bak membuat lingkungan menjadi kotor, bahkan mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga. Saat musim hujan, kondisi lebih parah: tanah yang tercecer berubah jadi lumpur dan menyebabkan jalanan licin.

“Sudah sering jatuh korban, tapi tetap saja tidak berubah. Truk-truk ini bebas lewat sesuka hati, seolah aturan tidak berlaku bagi mereka,” ungkap Diana, warga lainnya.

Kepala Bidang Perhubungan Dinas Perhubungan Maros, Muhammad Darwis, mengaku telah menerima laporan dari masyarakat. Ia menyebut akan segera melakukan kunjungan dan sosialisasi ke lokasi tambang.

Namun, respons tersebut dinilai terlalu normatif. Pasalnya, aturan teknis seperti jam operasional truk tambang yang telah diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) yakni hanya diperbolehkan beroperasi pukul 08.00–17.00 Wita, kerap dilanggar tanpa sanksi nyata.

“Kalau hanya sebatas sosialisasi, ini tidak akan menyelesaikan masalah. Perbup jadi tidak ada gunanya kalau terus dilanggar,” tegas salah satu tokoh masyarakat.

Kasat Lantas Polres Maros, Iptu Muhammad Arfah, menyatakan pihaknya akan turun ke lapangan usai Operasi Patuh 2025 dan akan menindak truk yang melanggar aturan, termasuk yang tidak menggunakan terpal.

Namun, masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap penegakan aturan yang dirasa lemah dan inkonsisten. “Kami menunggu bukti, bukan lagi janji. Truk-truk ini sudah terlalu lama meresahkan,” tutup warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like