Lonjakan 6.000 Peserta di AHY Run Bandung, Cerminkan Wajah Baru Politik yang Dekat dengan Publik

Screenshot

Newskata — Gelaran AHY Run 2025 di Kota Bandung menarik perhatian publik dengan jumlah peserta yang mencapai sekitar 6.000 orang. Antusiasme tersebut tidak hanya menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga lari, tetapi juga menggambarkan perubahan cara partai politik membangun kedekatan dengan masyarakat di era demokrasi yang semakin matang.

Di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Partai Demokrat mulai menampilkan pola komunikasi politik yang lebih partisipatif dan berbasis keterlibatan publik. Bukan sekadar kampanye dan orasi politik, pendekatan ini menempatkan politik sebagai bagian dari gaya hidup dan aktivitas keseharian masyarakat.

Kegiatan AHY Run diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, yang dimaknai sebagai momentum untuk meneguhkan semangat generasi muda dalam membangun peradaban baru Indonesia—yang sehat, produktif, dan kolaboratif.

Acara ini tidak hanya menghadirkan aktivitas olahraga, tetapi juga melibatkan pelaku UMKM lokal, gerakan pangan murah, serta komunitas lari dan kesehatan. Konsep tersebut menjadikan AHY Run lebih dari sekadar event olahraga, melainkan wadah interaksi sosial dan ekonomi masyarakat.

AHY dalam pernyataannya menegaskan pentingnya politik yang hadir di tengah kehidupan publik. “Politik harus dirasakan, bukan hanya didengar,” ujarnya di sela acara.

Dalam konteks pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, di mana AHY kini menjabat sebagai Menteri Koordinator, pendekatan kolaboratif lintas generasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global dan transformasi sosial-ekonomi nasional.

AHY dinilai mampu memposisikan diri sebagai jembatan antara nilai-nilai demokrasi klasik dengan tuntutan zaman yang semakin digital dan dinamis. Melalui kegiatan seperti AHY Run, politik diperkenalkan dalam bentuk yang lebih inklusi, humanis, dan membangun semangat kebersamaan.

Sejumlah pengamat menilai, kegiatan ini menjadi simbol munculnya energi politik baru—politik yang tidak hanya berbicara dari podium, tetapi hadir di ruang publik dengan cara yang menyenangkan dan produktif.

“AHY Run menunjukkan bahwa politik bisa hadir lewat aktivitas yang positif dan menumbuhkan optimisme,” kata salah satu akademisi politik Universitas Parahyangan yang turut hadir.

Dengan meningkatnya partisipasi masyarakat, AHY Run dinilai menjadi indikasi bahwa Demokrat tengah membangun kembali basis kedekatan dengan rakyat, sekaligus menegaskan arah baru partai menuju politik yang lebih terbuka dan partisipatif.

Keikutsertaan AHY dalam kabinet Presiden Prabowo juga dinilai sebagai momentum penting bagi Demokrat untuk kembali menegaskan peran strategisnya dalam pemerintahan. Sebagaimana era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), partai ini diharapkan mampu kembali menjadi jembatan antara pemerintah dan aspirasi masyarakat.

Jika konsistensi pendekatan seperti ini terus dijaga, sejumlah analis meyakini, Demokrat berpotensi memperkuat posisinya menjelang Pemilu 2029, dengan modal utama kepercayaan dan kedekatan publik.

Ajang AHY Run di Bandung pun menjadi gambaran bahwa politik masa kini tidak hanya dijalankan lewat instruksi dan kampanye formal, tetapi juga melalui partisipasi nyata dan interaksi yang membangkitkan semangat kebersamaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like