Newskata – Makassar, 28 Oktober 2025 — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan melalui penguatan kapasitas koperasi di tingkat kelurahan. Sebanyak 153 pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) se-Kota Makassar mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Rencana Bisnis dan Pengajuan Proposal Pinjaman, yang digelar di Hotel Claro Makassar, 28–30 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sekaligus langkah konkret Pemkot Makassar dalam mewujudkan koperasi yang mandiri, profesional, dan berdaya saing.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, Arlin Ariesta, mengatakan bahwa Bimtek ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial para pengurus KKMP. Peserta dibekali keterampilan dalam penyusunan rencana bisnis, strategi pengelolaan keuangan, serta pemanfaatan teknologi dalam tata kelola koperasi.
“Kami ingin koperasi di Makassar tidak hanya eksis secara administratif, tetapi juga tangguh secara ekonomi. Melalui pelatihan ini, pengurus KKMP diharapkan mampu menyusun rencana bisnis yang realistis, inovatif, dan berorientasi pasar,” ujar Arlin.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang hadir membuka kegiatan tersebut, menegaskan pentingnya perencanaan yang matang dalam mengelola koperasi. Ia menilai, banyak koperasi yang tidak berkembang karena tidak memiliki arah bisnis yang jelas dan berkelanjutan.
“Jika kita gagal merencanakan, maka sama saja kita sedang merencanakan kegagalan. Koperasi harus punya visi, punya rencana, dan punya strategi yang terukur agar bisa bertahan di tengah perubahan ekonomi yang cepat,” tegas Munafri.
Selama tiga hari pelaksanaan Bimtek, para peserta akan mengikuti sejumlah sesi tematik, mulai dari penguatan manajemen usaha dan pengelolaan kemitraan dengan BUMN maupun swasta, hingga praktik langsung penyusunan proposal bisnis.
Program ini diharapkan melahirkan pengurus koperasi yang profesional, berintegritas, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta kebutuhan pasar modern.
Munafri menambahkan, keberadaan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) harus menjadi simbol kebangkitan ekonomi rakyat di Makassar.
“KKMP bukan sekadar tempat simpan pinjam. Ia harus menjadi motor penggerak ekonomi warga—mendampingi UMKM, membuka akses permodalan, dan menjadi pusat pendidikan ekonomi di tingkat kelurahan,” tandasnya.
Dengan langkah ini, Pemkot Makassar berharap koperasi dapat menjadi ikon pemberdayaan ekonomi masyarakat urban, serta memperkuat posisi Makassar sebagai kota yang tangguh, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan warga.