Gereja Katedral Makassar Didedikasikan untuk Kemuliaan Tuhan

NewsKata. Com, Makassar, Kamis 30 Oktober 2025 — Gereja Katolik Hati Yesus yang Mahakudus Katedral Makassar secara resmi didedikasikan dan diberkati oleh Nuncio Apostolik Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, didampingi oleh Uskup Agung Makassar Mgr. Fransiskus Nipa dan Ketua KWI sekaligus Uskup Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC.

Turut hadir sebagai konselebran dalam Misa Dedikasi Gereja Katedral Makassar antara lain:

  • Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Kanisius Mandagi, MSC

  • Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF

  • Uskup Manado, Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC

  • Uskup Amboina, Mgr. Seno Ngutra

  • Uskup Emeritus, Mgr. John Liku-Ada’ dan Mgr. Petrus Boddeng Timang,
    serta utusan dari berbagai keuskupan agung lainnya.


Gereja Induk KAMS dan Visi Pelayanan

Gereja Katedral Makassar merupakan Gereja Induk dari Keuskupan Agung Makassar (KAMS) yang membawahi 49 Gereja Paroki, 7 Kuasi Paroki, dan 548 Gereja Stasi, tersebar di tiga provinsi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.

Umat KAMS dikenal sebagai umat diaspora yang hidup di berbagai daerah dengan semangat pelayanan yang teguh. Gereja ini memiliki visi:

“Gereja lokal yang bersosok kawanan kecil tersebar, sebagai pelayan berdasarkan dan berpolakan Yesus Kristus, yang terus-menerus membaharui diri, mewartakan Kerajaan Allah dengan meresapi tata dunia, sehingga segala-galanya menjadi baik.”

KAMS mewujudkan visi tersebut melalui delapan bidang Rencana Strategis (Renstra):

  1. Re-Evangelisasi

  2. Keluarga

  3. Pendidikan

  4. Kesehatan

  5. Sosial-Ekonomi

  6. Sosial-Budaya

  7. Sosial-Politik

  8. Tata Kelola

Meskipun tersebar di wilayah luas, umat KAMS tetap menjadi bagian utuh dari karya keselamatan Allah sebagai “garam dan terang dunia” (bdk. Mat. 5:13–14).


Simbol Harapan dan Pembaruan

Pemberkatan Gereja Katedral Makassar menjadi simbol harapan akan kasih dan kebaikan Allah yang terus menuntun Gereja seiring perkembangan zaman. Sebagai Gereja Induk KAMS yang berdiri di bagian selatan Pulau Sulawesi—pintu gerbang Indonesia Timur—Katedral Makassar diharapkan menjadi sumber rahmat, kegembiraan, dan berkat bagi semua.

Masyarakat Sulawesi Selatan yang dikenal ulet dan pemberani, terutama para pelautnya, menjadi inspirasi spiritual bagi umat Katolik untuk terus memperbaharui diri dalam menjawab tantangan zaman.

Semboyan “Ecclesia Semper Reformanda” atau Aggiornamento—yang berarti “Gereja senantiasa diperbaharui”—menjadi semangat pelayanan penuh belas kasih (misericordiam volo) demi kemuliaan Allah dan keselamatan sesama manusia.


Sejarah Panjang Katedral Makassar

Pembangunan Gereja Katedral Makassar dimulai tahun 1898, dan Misa Kudus pertama dirayakan pada 6 April 1900. Pada 10 Juni 1914, menjelang Pesta Hati Kudus Yesus, Pastor A. Wintjes, SJ memberkati gereja ini dan menamainya Hati Yesus yang Mahakudus serta Santo Antonius dari Padua.

Renovasi pertama dilakukan pada 1939–1940 dengan penambahan sayap kiri-kanan dan sebuah menara depan. Namun, pada 9 April 1943, tentara Sekutu membombardir Kota Makassar dan menyebabkan kerusakan parah, termasuk bagian belakang gereja. Setelah perang berakhir, pada April 1946, Pastor P. van Schaik, CICM memulai kembali pelayanan di gereja ini.

Renovasi kedua direncanakan pada 2014, namun sempat tertunda karena status gereja sebagai situs cagar budaya. Setelah proses panjang, renovasi akhirnya terselesaikan, hingga pada 30 Oktober 2025 Gereja Katedral Makassar kembali diresmikan sebagai Gereja Induk Keuskupan Agung Makassar.


Rangkaian Acara dan Kehadiran Tokoh

Misa Kudus Pemberkatan dimulai pukul 15.30 WITA, dilanjutkan acara ramah tamah di halaman Gereja Katedral, yang dihadiri oleh:

  • Duta Besar Vatikan untuk Indonesia

  • Para Uskup Agung

  • Pejabat Pemerintah

  • Pastor, Suster, dan Frater

  • Tokoh lintas agama dan masyarakat

  • Umat Katolik se-Keuskupan Agung Makassar

Total umat yang hadir mencapai 1.293 orang.

Acara ramah tamah diisi dengan sambutan dari Ketua Panitia Pembangunan, Uskup Agung Makassar, Gubernur Sulawesi Selatan, Menteri Agama RI Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA, dan Duta Besar Vatikan Mgr. Piero Pioppo.

Selain itu, dilakukan penandatanganan prasasti Peresmian Gereja Katedral Makassar serta pemberkatan Monumen Pengampunan (Bom Katedral Makassar) sebagai simbol perdamaian, pengampunan, dan persaudaraan sejati.


“Puji syukur kita panjatkan ke hadapan Allah yang Mahakuasa atas berkat-Nya sehingga Gereja Katedral Makassar pada hari ini bisa diberkati dan diresmikan dengan baik. Terima kasih kepada semua pihak yang tanpa kenal lelah dan penuh ketulusan hati membantu dengan cinta kasih. Sekian dan terima kasih. Tuhan memberkati kita semua!” RD. Aidan Putra Sidik, Sekretaris Keuskupan Agung Makassar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like